Raja Ampat!!! Siapa yang
tidak mengenalnya, sebagai Pusat Segitiga Karang Dunia (Heart of The Coral Triangle) yang menjadi tempat tinggal 70%
jenis karang yang ada di dunia dan 1.427 jenis ikan karang, telah menjadikan Raja Ampat salah satu destinasi yang sangat populer, tidak saja di
Indonesia tapi sudah menjadi perbincangan di media internasional karena keindahan alam yang dimiliki. Raja Ampat disebut-sebut sebagai tempat
menyelam (Dive Spot) terbaik di dunia karena keindahan alam dan
keanekaragaman flora fauna bawah lautnya.
Wisatawan yang berkunjung ke Raja
Ampat tidak hanya dimanjakan dengan keindahan alam lautnya tetapi juga kekayaan sejarah dan seni budaya yang
dimiliki, seperti sejarah peninggalan perang Dunia II, Gua-gua jaman purba, Manusia Perahu (Kajang),
Kearifan Lokal (Sasi Laut dan Darat) dalam
mengelola alam, dsb.
Raja Ampat
merupakan salah satu Kabupaten dari Provinsi
Papua Barat yang memiliki 4 pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Batanta, Salawati dan
Misool, serta 1.800 pulau-pulau kecil. Pusat pemerintahan berada
di Kota Waisai, Distrik Waigeo Selatan, sekitar 36 mil dari Kota
Sorong.
Potensi
sumberdaya alam yang begitu dahsyat dimiliki dan telah ditetapkannya Raja Ampat
sebagai salah
satu Kawasan Sentra Pengembangan Pariwisata Nasional (KSPN) telah memacu
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk lebih mempromosikan Raja Ampat ke dunia
internasional dengan mencanangkan salah satu misinya yaitu “Menjadikan Raja Ampat sebagai Tujuan
Utama Wisata Bahari di Indonesia”. Misi ini ternyata sejalan dengan upaya
pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan daerah kelautan dengan menggelar
event
internasional bahari tahunan Sail Raja Ampat.
Sail Raja Ampat
merupakan bagian dari Sail Indonesia yang tahun ini akan dilaksanakan ke-6
kalinya, sebelumnya
telah digelar: Sail Bunaken
tahun 2009,
Sail Banda tahun 2010, Sail Wakatobi-Belitong tahun 2011, Sail Morotai tahun 2012, dan yang terakhir Sail
Komodo tahun 2013 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Sail Raja Ampat yang digagas pemerintah memiliki 5
tujuan strategis, yakni : pertama, percepatan pembangunan daerah kepulauan dan derah terpencil, Kedua, menggalang
keterpaduan dan sinergi program dan anggaran lintas K/L dan daerah dalam rangka
pelaksanaan pembangunan serta mewujudkan
kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan, ketiga, mempromosikan lokasi
kegiatan sebagai tujuan wisata nasional dan internasional, keempat mengukuhkan
kembali kejayaan bangsa indonesia sebagai bangsa bahari yang hidup di negara
kepulauan, dan kelima, mengembangkan rute pelayaran kapal-kapal dan yacht ke
perairan Indonesia.
Sail Raja Ampat Digelar Juni 2014
Menteri
Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono optimis
penyelenggaraan Sail Raja Ampat tahun 2014 dapat dilaksanakan pada bulan Juni
2014. “Saya yakin Sail Raja Ampat akan terlaksana Juni 2014”. Hal tersebut
disampaikannya usai menyaksikan maraknya perhelatan Festival Raja Ampat yang
dilaksanakan 18 – 21 Oktober 2013 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC) Kota
Waisai.
Menurut Menko Kesra, Raja Ampat mempunyai wilayah perairan wisata yang sangat
menjanjikan. “Raja Ampat merupakan surganya orang-orang diving di seluruh dunia, kalau belum
menginjakkan kaki di Raja Ampat dan menikmati indahnya panorama laut Raja
Ampat, artinya sama saja Anda belum menikmati megahnya bahari laut Raja
Ampat”. ujar Menko Kesra. Menko juga
berharap agar festival tahun ini
menjadi tolak ukur bagi pelaksanaan Sail Raja
Ampat 2014 mendatang.
Dengan
dipilihnya kawasan Raja Ampat sebagai lokasi penyelenggaraan Sail Indonesia
tahun 2014, Menko Kesra berharap dapat lebih mempopulerkan keindahan kawasan
kepulauan di Provinsi Papua Barat sehingga secara langsung maupun tidak dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakatnya.
Pada
kesempatan itu juga Menko Kesra menekankan Raja Ampat benar-benar harus siap
menjadi tuan rumah karena pada event bahari internasional ini akan digelar
berbagai agenda. “Untuk menyukseskan
Sail Raja Ampat, pemerintah melalui K/L
terkait juga akan
membantu pembangunan infrastruktur pendukung untuk menjadikan Raja Ampat
menjadi tujuan wisata dunia, ini dilakukan juga agar kesejahteraan masyarakat Raja Ampat
juga terangkat” ujarnya lagi.
Bupati
Raja Ampat, Marcus Wanma menegaskan sebagai kabupaten Bahari yang
didukung oleh potensi sumber daya kelautan, perikanan dan pariwisata,
momentum Sail Raja
Ampat akan digunakan untuk membenahi dan mempertajam
prioritas pembangunan sebagai pusat peradaban hayati laut tertinggi di dunia dan membangun sarana dan prasarana guna mempermudah wisatawan berkunjung
ke Raja Ampat mengingat meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara ke Raja
Ampat.
Raja Ampat tidak hanya mengandalkan keelokkan alam dan keamanan,
tetapi keramahan dan nilai- nilai luhur adat budaya yang akan mengantarkan
pariwisata Raja Ampat ke pentas dunia. Marcus Wanma merespon Menko Kesra, dengan menawarkan Pantai Waisai Torang Cinta
(WTC) sebagai lokasi acara puncak Sail Raja Ampat tahun 2014 dan berkomitmen
untuk menyukseskan acara tersebut “Pemerintah Daerah dan Masyarakat Raja
Ampat siap menjadi tuan rumah SAIL RAJA AMPAT 2014”ujarnya.
Kunjungan lapangan dalam rangka
persiapan Sail Raja Ampat tahun 2014 ini dihadiri juga Menteri Pembangunan
Daerah Tertinggal Helmi Faisal
Zaini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak,
Seketaris Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) Dedy H. Sutisna, Deputi V Kemenko
Kesra, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen
TNI Christian Zebuan, Kapolda Papua Brigjen Pol Tito Karnavian dan perwakilan dari beberapa K/L.
Rombongan
berkesempatan juga mengunjungi beberapa lokasi, seperti Bandara Marinda, Pelabuhan Ferry Waisai,
Pantai WTC (Waisai Torang Cinta), Kabupaten Raja Ampat, Pulau Penemo dan
Kampung Wisata Arborek (yp).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar